Rencana Pengamatan Perubahan Sosial
Ada beberapa contoh yang kami ambil, seperti saya mengamati arsitektur rumah limas dan rumah mewah, anggota kelompok 2 lainnya seperti Laila Naya akan mengamati jamu tradisional, maysa dinda yang akan mengamati pasar tradisional dan pasar modern. M. Alvian akan mengamati alat tangkap ikan yang sebagian besar digunakan masyarakat Juwana. Amanda yang mengamati perbedaan jalan di kota dengan jalan yang ada di desa. Serta yang terakhir ada revina yang mengamati jajanan tradisional dan jajanan modern.
Saya mengamati arsitektur rumah joglo yang berada di Desa Wirun Rt 06 Rw 01 dimana kebetulan merupakan rumah buyut saya sendiri. Rumah tradisional khas Jawa ini biasanya dimiliki oleh masyarakat yang menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur. Bentuknya yang unik dengan atap yang menjulang ke atas dan tiang-tiang besar mencerminkan kekokohan dan keseimbangan hidup masyarakat Jawa.
Saya mengamati arsitektur rumah joglo yang berada di Desa Wirun Rt 06 Rw 01 dimana kebetulan merupakan rumah buyut saya sendiri. Rumah tradisional khas Jawa ini biasanya dimiliki oleh masyarakat yang menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur. Bentuknya yang unik dengan atap yang menjulang ke atas dan tiang-tiang besar mencerminkan kekokohan dan keseimbangan hidup masyarakat Jawa.
Untuk rumah mewah yang saya amati merupakan rumah yang berada di Dk. Mbak Kapas Ds. Tambahmulyo dimana yang kebetulan merupakan rumah dari guru les saya. Rumah mewah biasanya dimiliki oleh individu atau keluarga dengan status ekonomi tinggi. Gaya arsitekturnya bisa bervariasi, dari modern hingga klasik, dan seringkali dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas canggih serta interior yang mahal. Dalam sosiologi, rumah mewah mencerminkan kemakmuran, prestise, dan kelas sosial atas. Pemilik rumah mewah seringkali dilihat sebagai bagian dari elite ekonomi dalam masyarakat modern.
Penulis: Fadillah Eknar Azzahra |16|XII-F2
Komentar
Posting Komentar