Laporan Pengamatan Objek Perubahan Sosial

Laporan Pengamatan Perubahan Sosial Arsitektur Rumah

Penulis adalah Fadillah Eknar Azzahra, siswa kelas XII-F2 SMA N 1 JAKENAN.

I. Pendahuluan
     a. Latar Belakang
    Rumah adalah salah satu bangunan yang    dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul, dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat berlindung keluarga dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga sebagai status lambang sosial. 

   Rumah zaman dulu sering kali mencerminkan cara hidup yang lebih sederhana dan bergantung pada bahan-bahan lokal yang tersedia. Struktur rumah tradisional biasanya menggunakan bahan seperti kayu, bambu, dan tanah liat, dengan desain yang disesuaikan dengan iklim dan kebutuhan dasar masyarakat. Fasilitas di rumah juga terbatas, dan banyak kegiatan dilakukan secara manual dengan alat-alat sederhana. Bahkan rumah zaman dulu menjadi sejarah bagi setiap anggota rumah karena akan saling mengingat satu sama lain dan di besarkan di rumah yang sama yang biasanya berkumpul pada saat hari raya, atau hari-hari bersejarah tertentu atau acara-acara keluarga seperti pernikahan dan lain sebagainya.

Namun seiring dengan kemajuan teknologi dan urbanisasi, kini rumah dulu seperti rumah limas dan rumah joglo mulai tergantikan dengan desain rumah modern yang berarsitektur gaya eropa. Rumah kini sering menggunakan material bangunan yang lebih canggih, seperti beton, kaca, dan baja, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti sistem pemanas dan pendingin, internet, dan peralatan rumah tangga otomatis. Hal ini tentu saja menjadi pembeda yang sangat menonjol antara rumah dulu dan sekarang. Dimana dari segi biaya, rumah zaman sekarang membutuhkan biaya yang lebih besar dan lebih mahal. Selain itu jika dilihat dari unsur-unsur sosial, banyak yang telah berubah seperti di antaranya perubahan nilai sosial, norma sosial, identitas sosial dan tindakan sosial.  

     b. Rumusan Masalah
         1. Apa saja urutan rumah dari waktu ke                 waktu?
         2 .Bagaimana dampak dari perubahan                   sosial arsitektur rumah?

     c. Tujuan dan manfaat
          Berdasarkan rumusan masalah                          tersebut, maka tujuan dalam                              pengamatan ini adalah sebagai berikut
          1. Untuk mengetahui unsur sosial apa                   saja yang berubah.
          2. Untuk mengetahui dampak dari                           perubahan sosial tersebut.

         Adapun manfaat yang diharapkan dari             laporan pengamatan ini adalah:
        1. Sekolah: Laporan ini digunakan                          sebagai referensi dan sumber belajar                para siswa
        2. Masyarakat: Laporan ini digunakan                    sebagai bentuk dokumen desain                        rumah
        3. Penulis: Laporan ini digunakan untuk                meningkatkan atau menambah skill                  dalam ketrampilan pengamatan dan                  menganalisis penulis

     d. Metode Pengamatan
         Metode Pengamatan yang digunakan              dalam laporan ini melibatkan cara                      dokumentatif, yaitu memotret dan                      mengunjungi rumah yang akan dijadikan          objek. Pada kesempatan kali ini, saya                mengunjungi rumah milik Bapak Sutono            yang beralamat di Desa Wirun                            Kecamatan Winong Kabupaten Pati 
        serta rumah Ibu Narsiki yang beralamat            di Dk. Mbakkapas Ds. Tambahmulyo                  Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.

     e. Metode Analisis
         Metode analisis data yang digunakan ini           adalah metode analisis kualitatif,                       dimana pendekatan ini digunakan untuk           memahami, menjelaskan, dan                             menginterpretasikan data non-numerik             (observasi) dengan tujuan                                   mengungkapkan makna, pola, atau                   hubungan yang mendalam.

II. Pembahasan
 A. Urutan Rumah dari Waktu ke Waktu
Arsitektur rumah mengalami perubahan seiring dengan perubahan dalam masyarakat. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, budaya, dan gaya hidup. Perubahan dari masa ke masa juga mengikuti perkembangan kebutuhan teknologi, budaya, dan sosial masyarakat. Urutan perkembangan rumah dari waktu ke waktu terdiri dari:

1. Rumah Goa
https://images.app.goo.gl/i5NoLtq6CF5Q8eMh9 Rumah Goa
Pada masa ini, manusia purba tinggal di gua atau membuat tempat berlindung sementara dari bahan-bahan alam seperti ranting, daun, dan kulit binatang. Rumah pada masa ini sangat sederhana, hanya berfungsi sebagai tempat berlindung dari cuaca ekstrem dan binatang buas. Rumah Goa dibangun dengan memanfaatkan formasi batuan alami. Dinding dan atap biasanya adalah batu itu sendiri, sehingga tidak memerlukan banyak bahan bangunan tambahan. Tata letak interior biasanya sederhana, dengan ruang-ruang yang langsung terhubung satu sama lain.

2. Rumah tradisional
fotografer: (fadillah eknar azzahra,16)

 Rumah tradisional yang saya amati adalah rumah dengan bentuk arsitektur limas milik Bapak Sutono yang beralamat di Ds. Wirun rt 06 rw 01. Sesuai dengan namanya, rumah limas memiliki ciri khas unik dengan atap memanjang yang dilengkapi dengan genteng yang berasal dari tanah liat. Rumah limas pada umumnya terbuat dari kayu, dimana dindingnya bisa dilepas pasang jika ada suatu kepentingan atau acara keluarga seperti pernikahan. Arsitektur Rumah Limas milik Bapak Sutono ini tidak sepenuhnya detail seperti arsitektur rumah tradisional jawa tengah pada umumnya seperti adanya pendopo dll.  Dimana rumah bagian depan memiliki 4 tiang (soko) dimana bagian ini sebagai ruang tamu, tempat parkir motor dan sebagai tempat menyimpan hasil bumi (padi). Ruang bagian tengah merupakan tempat berkumpul anggota keluarga dan dimana di bagian ini memiliki 4 sentong atau yang biasa dikenal dengan kamar. Rumah bagian belakang terdiri dari dapur, tempat makan dan gudang. Kamar mandi pada rumah ini tidak terletak di dalam, namun berada di luar rumah karena ada alasan tertentu yang melatarbelakanginya. Bagian terakhir ialah kandang sapi, dimana kebetulan Bapak Sutono bekerja sebagai petani dan peternak.  Rumah tradisional Jawa memiliki teras dan halaman yang luas. Teras yang luas pada gambar di atas dimanfaatkan sebagai tempat untuk menjemur baju, karena jika ditaruh dibelakang, bisa saja baju yang masih basah terkontaminasi oleh bau yang berasal dari kandang sapi. Alasan rumah-rumah tradisional di Jawa Tengah memiliki halaman yang luas biasanya untuk tempat berkumpul atau silahturahmi dengan sesama tetangga ataupun kerabat. Bisa juga untuk kebutuhan pertanian seperti kebutuhan untuk menjemur padi, selain itu halaman rumah yang luas juga bisa dimanfaatkan anak-anak untuk bermain bersama.


3. Rumah Modern (sekarang)
fotografer: (fadillah eknar azzahra,2024)

Rumah modern yang saya amati merupakan milik Ibu Narsiki yang beralamat di Ds. Tambahmulyo, Dk. Mbakkapas. Rumah modern merupakan bentuk evolusi dari desain rumah tradisional. Pada rumah yang saya amati, rumah modern sangat berbeda dengan rumah tradisional. Hal ini sangat terlihat dari bentuk arsitektur dan bahan yang digunakan. Rumah modern menggunakan bahan material seperti beton, kaca dan baja. Rumah modern milik Ibu Narsiki memiliki dua lantai, dimana lantai pertama sebagai ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar dan ada dua kamar mandi. Dilengkapi juga dengan garasi untuk menyimpan kendaraan roda dua dan roda empat.  Pada lantai ke dua terdapat ruangan yang luas, sebagaimana ruangan ini memang digunakan untuk mengajar. Tak hanya itu, di lantai dua juga ada kamar mandi, kamar tidur dan tempat untuk sembahyang. Isi dari rumah modern pastinya dilengkapi juga dengan alat elektronik yang canggih seperti AC dan Smart TV. Pada pengamatan yang saya lakukan kemarin, rumah modern milik Ibu Narsiki dilengkapi dengan balkon, dimana balkon ini biasanya digunakan untuk tempat bersantai dengan anggota keluarga lainnya.

B. Bagaimana dampak dari perubahan sosial arsitektur rumah?
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan arsitektur rumah yang mengikuti perkembangan sosial, seperti meningkatnya individualisme dan privasi, berdampak pada gaya hidup. Rumah modern yang dirancang dengan ruang-ruang pribadi lebih menonjol cenderung mendorong kehidupan yang lebih terisolasi. Interaksi keluarga dan tetangga mungkin berkurang karena desain rumah yang lebih mengutamakan ruang pribadi.
2. Kehilangan Identitas Budaya
Rumah tradisional biasanya mencerminkan nilai-nilai dan tradisi budaya lokal. Ketika arsitektur rumah modern mengadopsi desain global tanpa memperhatikan elemen budaya lokal, ada risiko kehilangan identitas budaya. Ini dapat menyebabkan homogenisasi arsitektur di berbagai daerah, sehingga keunikan arsitektur tradisional semakin langka.
3. Perubahan dalam Struktur Sosial
Perubahan dalam arsitektur rumah yang berfokus pada keluarga inti dapat mengubah struktur sosial. Di masa lalu, rumah sering menjadi tempat bagi keluarga besar yang mencakup beberapa generasi. Namun, rumah modern sering kali dirancang hanya untuk keluarga inti, yang dapat mengurangi interaksi antar generasi dan melemahkan ikatan keluarga besar.
4. Kesenjangan Sosial
Arsitektur rumah modern juga dapat mencerminkan dan memperkuat kesenjangan sosial. Rumah dengan desain dan fasilitas yang lebih canggih dan mahal bisa menjadi simbol status, sementara rumah yang lebih sederhana mungkin dianggap kurang prestisius. Ini bisa memperbesar jurang antara kelompok sosial yang berbeda.
5. Dampak Lingkungan
Perubahan arsitektur rumah yang mengikuti tren modern sering kali membutuhkan penggunaan bahan-bahan industri yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, urbanisasi yang meningkat karena desain rumah modern yang lebih padat juga dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan penurunan kualitas hidup di perkotaan.
6.  Perubahan dalam Tata Kota dan Lingkungan
Perubahan arsitektur rumah turut memengaruhi perencanaan tata kota. Rumah modern yang lebih kompak dan fungsional mendorong pembangunan perumahan yang lebih padat, yang dapat mengubah struktur lingkungan perkotaan. Meskipun dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, hal ini juga bisa menimbulkan masalah seperti kurangnya ruang terbuka hijau dan peningkatan kemacetan.
III. Penutup
Berdasarkan pembahasan hasil pengamatan mengenai Perubahan Sosial Arsitektur rumah, dapat disimpulkan bahwa perubahan ini mempengaruhi beberapa unsur-unsur sosial. 
Unsur sosial yang ikut berubah dalam perubahan arsitektur rumah diantaranya:

1. Nilai Sosial: Rumah tradisional dirancang untuk menampung keluarga besar dengan banyak ruang untuk berkumpul, baik antar anggota keluarga maupun dengan tetangga, namun sekarang rumah modern sering kali lebih kecil dan lebih terfokus pada kebutuhan keluarga inti. Hal ini bisa mengurangi pentingnya nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Norma Sosial: Rumah tradisional dirancang dengan ruang yang terbuka, dan norma privasi yang kurang ketat. Berbeda dengan arsitektur rumah modern sering kali menekankan privasi, dengan desain yang lebih tertutup. Ini mendorong norma sosial yang lebih ketat tentang privasi, di mana kunjungan tanpa pemberitahuan dianggap kurang sopan dan orang cenderung lebih menjaga jarak dari tetangga.
3. Identitas Sosial: Rumah dengan desain arsitektur yang mewah atau berada di lingkungan elit sering kali digunakan sebagai simbol status, yang memperkuat identitas sosial berdasarkan kekayaan dan pencapaian material.
4. Ikatan Sosial: Arsitektur rumah, sebagai bagian dari lingkungan fisik dan sosial seseorang, dapat memengaruhi cara orang berinteraksi dan bagaimana mereka membangun serta memelihara ikatan sosial.
5. Status Sosial: Arsitektur rumah dapat menjadi salah satu penanda status sosial seseorang karena rumah sering kali dilihat sebagai cerminan dari pencapaian ekonomi dan gaya hidup.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rencana Pengamatan Perubahan Sosial

Pemberdayaan Komunitas sebagai Kunci Kemajuan Desa Dasun